Aku yakin, adanya detik
merupakan bagian dari rencana waktu untuk menyatukan pertemuan.
(N. A. Fadhli, 2016)
(N. A. Fadhli, 2016)
Senja,
Langit jingga memang selalu dijodohkan dengan senja. Entah mengapa, selalu saja ada moment yang bernama kerinduan, di awal atau akhir kemunculan senja. Ramai orang mendatangi senja, sekadar melaporkan kerinduan masing-masing. Beberapa diantara mereka berharap sambil melantun asa. Meski sekilas, tetap saja meninggalkan seikat harapan dan doa. Agar nanti dapat dipertemukan dengan senja berikutnya. Melaporkan kerinduan yang masih sama.
Langit jingga memang selalu dijodohkan dengan senja. Entah mengapa, selalu saja ada moment yang bernama kerinduan, di awal atau akhir kemunculan senja. Ramai orang mendatangi senja, sekadar melaporkan kerinduan masing-masing. Beberapa diantara mereka berharap sambil melantun asa. Meski sekilas, tetap saja meninggalkan seikat harapan dan doa. Agar nanti dapat dipertemukan dengan senja berikutnya. Melaporkan kerinduan yang masih sama.
Sejatinya senja tidak pernah
berakhir, sampai Yang Maha Pemilik Senja memberikan sebuah akhir. Senja, ia
akan terus ada menemani para pembawa rindu dan penikmat garis-garis merah langit jingga. Menanam satu
pertemuan, lalu mengekalkan pertemuan lain, dalam sebuah kerinduan.
Kalaupun senja kita sampai
disini, yakinlah doa kita tak akan terputus.
Kamu tahu, mengapa salah satu
doa dianjurkan pada sore hari? Apakah mungkin hanya kebetulan? Ataukah, ada
hubungannya dengan senja?
Semoga, kita akan selalu dipertemukan dengan doa-doa senja kita. Doa pengikat hati kita.
Semoga, kita akan selalu dipertemukan dengan doa-doa senja kita. Doa pengikat hati kita.
Tapi sebelum itu, kamu bukan
siapa-siapa bagi saya. Hal ini pun berlaku untukmu. Diri ini hanyalah insan
yang baru memasuki lintasan pertama dalam jalan itu, hingga sekarang, sampai seterusnya, masih tersesat dan mencari rute jalan pulang.
Saya akan bersabar demi
detik-detik perbaikan. Agar suatu saat, kita dekat, dipersatukan tanpa apapun
sekat. Semoga.
#ToBeContinued
Bogor, Maret 2019
N. A. Fadhli
Komentar
Posting Komentar