Kehidupan tidak pernah lepas
dari yang namanya ujian dan tantangan. Hampir-hampir setiap manusia pernah merasakan
satu nikmat itu. Entah untuk meningkatkan, mengingatkan, atau membubarkan. Tapi
satu hal, kegagalan lagi-lagi membawa sekotak pembelajaran.
Kesuksesan tidak dibangun
dalam semalam. Butuh ratusan, bahkan ribuan hari untuk mencapainya. Seringkali, tangga kesuksesan baru muncul setelah seseorang mengecap kegagalan.
Memperbaiki kegagalan yang paling konkrit adalah dengan merasakan
kegagalan diri sendiri. Kita dapat belajar dari kegagalan orang lain,
memperbaiki kesalahan yang dibuatnya agar tidak menimpa kehidupan kita di masa
depan.
Tapi, ada hal-hal tertentu
yang memang itu adalah paket kegagalan untuk manusia, untuk setiap nama. Dan
rasanya, kurang afdol jika kegagalan itu bukan milik kita. Saya tidak menyuruh
siapapun gagal, saya juga tidak ingin gagal. Tidak ada seorang mana pun di dunia ini menyuruh kegagalan,
kecuali setelahnya dijadikan bahan pembelajaran.
Memperbaiki kegagalan, akan
lebih menghayati jika murni pengalaman dirinya. Ia tahu di mana letak
kekurangan, kecerobohan, agar setelahnya dapat dikoreksi dan ditutup.
Anehnya, acapkali membuka
dokumen-dokumen yang berisikan nama orang tersukses, berpengaruh, dan mengubah
dunia, adalah orang yang mengecap kegagalan lebih banyak dari yang lain.
Mayoritas dari mereka bisa
kita bilang adalah pakarnya dalam hal kegagalan. Namun, ada sebuah cahaya
disebalik pengorbanan mereka, yang hingga sekarang menerangi kehidupan manusia.
Contoh banyaknya kegagalan yang paling sering diingat adalah dari Thomas Alfa Edison. Ribuan kali mencoba membuat sebuah lampu. Gagal
lagi, gagal terus, gagal yang lebih mencerahkan. Dengan kegagalan-kegagalan
tersebut, Thomas masih keras kepala menciptakan lampu.
Saya sedang membayangkan
posisi saya jika menjadi ilmuwan terkenal itu. Bagaimana rasanya mengecap
ribuan kegagalan dan masih bertahan dalam kerja kerasnya. Mungkin juga tersemat setitik ASA yang hidup dibalik hati murni beliau, kemudian menghidupkan dan menggerakkan seluruh tubuhnya agar menolak bisikan menyerah.
Kegagalan lebih indah jika
dinikmati. Entah, ia akan mengantar seseorang ke gerbang apa. Namun, selama
seseorang mencoba banyak hal dan berakhir kegagalan, pintu-pintu keberhasilan
semakin terbuka lebar. Semoga.
Bogor, Maret 2019
N. A. Fadhli
Bang, cara jalanin Javascript sudah tak posting di blog: https://www.muhammadzaini.com/2019/03/17/menjalankan-javascript.html
BalasHapusOke siap, terima kasih kang Zen
Hapus