Ada yang bilang bahwa kepercayaan mudah digenggam. Hal
tersulit di dalamnya yaitu mempertahankan kepercayaan. Dalam dunia bisnis,
kepercayaan adalah sebuah harga mahal. Bisa dibilang, kepercayaan merupakan
sebuah mandat, diberikan kepada ia yang kuat dan mampu.
Dalam urusan cinta, seseorang perlu memiliki komitmen agar
dipercaya orang yang dikasihi. Selain itu, ia butuh seseorang untuk dipercaya.
Ini akan melahirkan suatu pondasi yang kuat dalam hubungan asmara mereka.
Mempercayai dan dipercaya.
Ketika seorang lelaki yang telah membulatkan tekad, lalu
menaruh kepercayaan penuh kepada perempuan yang dicintanya, tapi perempuan
tersebut tidak percaya kepadanya. Lantas, lelaki ini pasti menurun motivasi dan
semangatnya. Sebab orang yang dia percaya tidak mempercayai dirinya. Begitupun sebaliknya.
Selanjutnya keluarga, sahabat, lalu kerabat kerja juga tidak
mempercayai dirinya. Kepercayaan diri orang tersebut akan runtuh. Dunia seakan
tidak membutuhkannya. Kita bisa menebak, bahwa pada akhirnya mungkin saja
lelaki ini merencakan hal berdampak buruk bagi dirinya dan orang lain.
Di sisi lain, sebuah kepercayaan yang dititipkan seseorang
kepada kita, meskipun orang itu bukan siapa-siapa, merupakan satu siraman segar yang akan
membangkitkan gairah dan motivasi dalam menjalani aktivitas. Satu demi satu
kepercayaan yang dititipkan orang lain kepada kita, terlebih itu lahir dari keluarga,
sahabat dan kerabat kerja, tentunya akan memperkokoh rasa percaya diri kita.
Tidak salah kalau "kepercayaan" masuk ke dalam
delapan kado terindah yang harus kita berikan kepada orang lain. Mungkin bagi
kita adalah hal biasa menitipkan sedikit kepercayaan kepada seseorang, tapi
tidak bagi orang tersebut. Baginya, kepercayaan itu adalah sebuah amanah dan tugas yang akan menguatkan tekad dan motivasinya. Sungguh, betapa mahal sebuah kepercayaan. Sebab didalamnya, ia mengandung butir-butir kepedulian kita kepada mereka.
Bogor, Maret 2019
N. A. Fadhli
Komentar
Posting Komentar