Langsung ke konten utama

Cerpen Motivasi: Sesuai Permintaanmu, Aku akan Bersamanya



“Pergilah, tidak usah memanggilku. Apalagi untuk mengundang tangis di matamu.”
“Tapi, kita masih bisa bertemu lagi, kan?”
“Bisa. Asalkan kamu memilih dia yang dapat menjadikanmu bahagia dan selalu membuat semangatmu  berkobar. Itu saja. Sisanya, tolong jangan panggil aku. Apalagi memanggil kesedihan-kesedihan yang pernah kita rasakan.”
“Aku ingin selalu bersamamu. Denganmu, aku merasakan banyak hal. Sedih, senang, semangat, letih, semua perasaan yang belum pernah kutemui jika bersama yang lain.”

“Selalu ada, dan masih akan terus ada...  yang lebih baik dariku. Pergilah bersamanya. Sudah saatnya kau bersama dia.”
“Jika aku pergi, apakah kamu akan sendirian?”
“Percayalah, aku akan selalu ramai dikunjungi peristiwa tentangmu, yang akan menjadi kenangan dan aku. Bahkan selepas kepergianmu, pengunjung yang mendatangiku, akan selalu lebih ramai. Setiap hari, jam, menit, bahkan detiknya.”
"Terimakasih atas pengertianmu. Aku akan meninggalkanmu dengan damai. Meskipun kejadian yang selalu kuciptakan, seringkali menjelma pengunjung paling tidak enak untukmu, aku akan menciptakan kejadian yang membahagiakan. Agar pengunjung yang datang kepadamu, tidak merepotkan.
Aku pamit. Dan dengan meninggalkanmu, aku akan pergi bersamanya, bersama masa depan yang akan menjadi kamu, seikat masa lalu."

Bogor, Maret 2019
N. A. Fadhli



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Satu Per Tak Hingga dan Perenungannya

Semenjak menjadi siswa, selama belajar di SMA, saya hanya menyimak dan menelan setiap rumus beserta hasilnya. Pentingnya, jika bagian ini-itu hafal, beres sudah. Jarang sekali kepo, apalagi penasaran darimana dan bagaimana mengetahui prosesnya. Salah satu contoh yaitu dalam menghapal definisi sederhana, 1/~ , 1/0, 0/0, dan teman-temannya, plus perenungan memahami mereka. Namun, kali ini mencoba agar sama-sama dibahas 1/~ (satu per tak hingga) yang hasilnya adalah nol. Karena, mungkin banyak yang sudah tahu bahwa 1/0 nilainya bisa menjadi dua jenis, bisa menjadi ‘tak terdefinisi’ atau ‘tak hingga’. Contoh : 1/10 = 0,1 1/1000= 0,001 1/100000 = 0,00001 1/10000000 = 0,0000001 dst. Tapi, 1/~ = 0 Kenapa? Dari contoh sudah didapatkan pola, bahwa jika satu dibagi sepuluh, hasilnya 0,1. Dan, satu dibagi sepuluh juta, hasilnya 0,0000001. Semakin dibagi dengan bilangan besar, hasil semakin mendekati nol. Tak hingga merupakan sesuatu yang tak berbatas. Sehingga, satu d...

Ore Wa Akiramenai = Saya Tidak Akan Menyerah !

Donna ni tsurakutemo, akiramenaide kudasai! Akhirnya pikiran kembali segar, semangat menulis untuk posting di blog timbul lagi(padahal hari ini tidak semangat, tetapi terkena sentil oleh satu-dua kalimat bahasa Jepang). Sebabnya karena iseng-iseng mencari kata motivasi versi bahasa Jepang, justru menemukan pepatah keren, sekaligus pas dengan kondisi dan tontonan saya pekan ini. Yasudah, dijadikan sebagai pembuka tulisan deh. Bagi pecinta anime, pasti beberapa sudah tidak asing dengan istilah tersebut, pepatah yang menjadi jargon bagi mayoritas tokoh utama series anime. Hehe. Donna ni tsurakumeto, akiramenaide kudasai,  yang artinya  “Sesulit apapun, jangan menyerah!” Lalu disambung dengan judul postingan, Ore wa akiramenai , artinya  “Saya tidak akan menyerah!” Pepatah ini mungkin sudah tidak asing dan sangat sering berkeliaran ditelinga kita, apalagi ditelinga saya. Hehe. Sehingga, kesan dan energi kuat yang dibawa pepatah itu hanya angin saja. Cepat na...

Pada Sebuah Jendela Kamar

Pada jendela kamar yang kau titipkan kerinduan, gerimis selalu saja datang. Menyapa lembut memori pertemuan dengannya dan sejuta ingatan. Juga dingin, yang terhirup embus napas, lebih dahulu membekukan taman kenangan, tentang cinta dan perjumpaan. Aku hanya diam. Menatap dan ditatap. Gerimis masih saja menemani kerinduan. Di tengah kebisuan, kau duduk pada bangku yang telah lama dipersiapkan di depan jendela. Sambil merapatkan kedua kaki berpijak di bantal bangku, kau tempelkan dagumu pada tangan yang memegang kedua betis itu. Melamun dan mengisak. Kita semakin dekat. Aku menyimak. Rintik gerimis selalu menawarkan ingatan. Sementara embun yang mencetak buram jendela, masih samar-samar dicerna penglihatan. Kau masih sabar menunggu sosok impian, penuh penantian. Berharap akan hadir seorang pangeran yang mengetuk jendela, lalu menuntun dan membawamu menuju taman harapan. Adakalanya, setiap kerinduan tak selalu kau titip lewat jendela. Terkadang, ia merupakan jelmaan dari...

Percayalah! Aku Selalu Bersama Kerinduan

Ke manakah dirimu kini? Mungkinkah aku sudah kehilanganmu? Kutulis postingan ini sebagai ungkapan rasa rindu. Rindu pada setiap tulisanmu yang selalu menginspirasi. Rindu, meski hanya curhat-curhat keseharian atau segala peristiwa yang begitu berkesan bagimu. Tetap saja menebar bait-bait hikmah dan  ibroh  kehidupan bagiku, atau mungkin bagi mereka yang membaca tulisanmu. Rindu, sebab ungkapanmu tidak hanya sekadar kisah, namun menyimpan  ghirah – ghirah  perjuangan. Hanya ini saja rindu yang bisa kuungkapkan padamu. Aku tidak tahu apakah engkau mengetahui pesan ini, atau bahkan sama sekali tidak tahu rumah maya ini, tak mengapa. Tapi jika engkau mengetahui dan sempat mampir, menyimak hingga teliti, kumohon janganlah marah dahulu. Jika kau tidak memperbolehkanku untuk merindukanmu, izinkan aku merindu setiap kebaikan-kebaikan itu. Segala kebaikan dan pesan hidup disetiap naskah yang murni lahir dari jernihnya hatimu. Jikalau merindukan seseorang,...